Berita & Artikel

Ikuti perkembangan terbaru program-program kemanusiaan dan dampak positif yang telah tercipta

UTAMA

Kolaborasi Desa EMAS: Dorong UMKM Naik Kelas, Buka Lapangan Kerja

Program Desa Ekonomi Maju dan Sejahtera (Desa EMAS) resmi diluncurkan di Bogor dan Sukabumi oleh YIS, Inotek Foundation, dan MNC Peduli. Inisiatif ini menghadirkan pelatihan pengemasan, pembuatan pakan ternak alami, serta expo produk unggulan UMKM. Sandiaga Uno menekankan pentingnya kualitas produk, lokasi strategis, dan digitalisasi agar UMKM naik kelas dan membuka lapangan kerja, sementara Angela Tanoesoedibjo menyoroti branding serta promosi digital sebagai solusi kendala klasik UMKM.

2 Oktober 2025 Admin MNC Peduli

BOGOR - Pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di desa kerap berhadapan dengan tantangan klasik yang tak kunjung usai. Mulai dari keterbatasan modal, pengemasan produk yang kurang menarik, hingga akses pasar yang terbatas. Kondisi ini membuat banyak UMKM kesulitan mengembangkan usaha meskipun memiliki potensi produk yang besar.

Untuk menjawab masalah tersebut, Yayasan Indonesia Setara (YIS) bersama Inotek Foundation menggagas Program Desa Ekonomi Maju dan Sejahtera (Desa EMAS). Program ini berfokus pada peningkatan kapasitas dan daya saing UMKM, dengan dukungan MNC Peduli yang turut menghadirkan pelatihan, expo produk, dan pendampingan usaha di tingkat desa.

Pendiri YIS, Sandiaga Salahuddin Uno, menilai Desa EMAS hadir pada saat yang tepat. “Desa EMAS ini menyentuh UMKM dari berbagai bidang, mulai dari pertanian, peternakan, perikanan, kuliner, fashion, hingga kerajinan. Setelah mendapat pelatihan, mereka bisa meningkatkan penjualan. Kita harapkan penjualannya meningkat, bisa meningkatkan skala usaha, dan membuka peluang usaha serta lapangan kerja,” ujarnya.

Sandiaga juga menekankan pentingnya pemilihan lokasi usaha yang strategis. Kawasan Ekonomi Kreatif Lido, yang kini menjadi salah satu pusat pelaksanaan program, dinilainya sangat potensial bagi UMKM untuk naik kelas. “Kita ingin UMKM naik kelas, kualitas produk meningkat, dan media sosial dimanfaatkan sebagai wadah promosi serta pemasaran. Tujuannya agar pendapatan meningkat, usaha berkembang, dan akhirnya bisa membuka lapangan kerja,” katanya.

Ketua Umum MNC Peduli sekaligus CEO MNC Group, Angela Tanoesoedibjo, menyoroti persoalan branding dan promosi digital sebagai salah satu hambatan yang masih sering ditemui UMKM. Menurutnya, banyak usaha kecil kesulitan menembus pasar karena promosi yang belum optimal. “Kehadiran kita di sini mempermudah, tidak hanya membantu upscaling dari segi packaging, tapi juga dari sisi promosi. Promosi tidak cukup hanya dilakukan secara offline. Saat ini promosi digital menjadi kunci dengan jangkauan yang jauh lebih luas,” ucap Angela.

Angela berharap dukungan melalui Desa EMAS dapat meringankan beban pelaku UMKM, sekaligus memperkuat daya saing produk desa di pasar nasional maupun global. “Mudah-mudahan dengan adanya program ini cukup meringankan dan membantu para pelaku UMKM supaya mereka bisa berkembang,” tuturnya.

Program Desa EMAS 2025 yang menyasar Kabupaten Bogor dan Sukabumi resmi dimulai pada Sabtu (27/9/2025) di Lido Lake Resort by MNC Hotel, Kecamatan Cigombong, Bogor. Sebanyak 35 UMKM mengikuti rangkaian pelatihan praktis, mulai dari pengemasan hampers dan parsel, pembuatan pakan ternak alami, hingga workshop penyusunan model bisnis dengan pendekatan Business Model Canvas. Selain itu, penyelenggara juga menghadirkan Mini Expo Produk Unggulan serta sesi berbagi pengalaman dan refleksi.

Dalam kesempatan itu, Sandiaga, Angela, dan Direktur Eksekutif Inotek Foundation, Ivi Anggraeni, meninjau stan-stan UMKM, mencicipi produk, serta berdialog dengan pelaku usaha. Mereka juga menyerahkan sejumlah bantuan untuk memperkuat sektor usaha, di antaranya saprotan bagi pertanian, dukungan teknis untuk peternakan, kolam terpal untuk perikanan, bahan baku serta kemasan untuk makanan dan minuman, serta bahan baku untuk kriya dan konveksi.

Apresiasi turut disampaikan pemerintah daerah. Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Bogor, Mely Kamelia, menilai program ini memberi perhatian nyata terhadap pelaku usaha lokal. “Pemerintah Kabupaten Bogor siap membuka ruang kolaborasi lebih luas dengan UMKM peserta Desa EMAS untuk mendorong kemajuan ekonomi daerah,” katanya.

Pelaksanaan Desa EMAS di Bogor dan Sukabumi bertepatan dengan momentum Hari Pariwisata Sedunia yang jatuh pada 27 September. Bagi penyelenggara, keselarasan ini bukan kebetulan semata, melainkan simbol kolaborasi lintas sektor—antara pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat—dalam mengembangkan ekonomi kreatif berbasis desa. Sandiaga menilai, sektor pariwisata dan ekonomi kreatif memiliki keterkaitan erat dalam memperluas lapangan kerja dan membuka peluang usaha baru.

Angela menegaskan hal yang sama. Menurutnya, memperkuat UMKM desa berarti memperkokoh fondasi ekonomi nasional. “Dengan branding yang tepat dan promosi digital yang efektif, produk UMKM bisa menembus pasar yang lebih luas, bukan hanya di dalam negeri, tapi juga ekspor,” ujarnya.

Melalui program ini, penyelenggara berharap lahir wirausaha desa yang tangguh, profesional, dan mampu bersaing. Desa EMAS dipandang bukan sekadar program pelatihan, melainkan gerakan bersama untuk membangun kemandirian ekonomi desa berbasis inovasi dan kolaborasi.

Galeri Foto

Gallery 1

Ikuti Berita Terbaru MNC Peduli

Dapatkan update langsung tentang program kemanusiaan dan kegiatan MNC Peduli